Pergi
.
Itu judul untuk sekuel dari novel Pulang yang ditulis oleh seorang sastrawan yang cukup fenomenal bagi kalangan muda. Ya, Tere Liye.
.
Habis Pulang terbitlah Pergi.
.
Pulang yang berisikan bagaimana Bujang atau Agam itu tumbuh. Tertulis dengan puitis bagaimana jatuh bangunnya, rasa sedihnya yang sering hinggap di kala terbitnya fajar, hingga dia bisa disebut dengan Tauke Besar menggantikan Tauke sebelumnya yang gugur di medan perang.
.
Bujang yang diceritakan pada novel Pulang terasa ada perbedaan karakter yang ditonjolkan Bang Tere dengan Bujang di novel Pergi.
Di novel Pulang, karakternya kental dengan perlawanan rasa takut yang justru pertahannya runtuh di kala pertahanan ketiganya harus menghadap Yang Maha Kuasa. Dan akhirnya ditutup dengan penaklukan rasa takut itu. Rasa takut akan apa? Ya, rasa takut akan masa lalu. Dan rasa takut itu digenggam untuk bisa berdamai dengan masa lalu itu. Ah, ini dia ciri khas Bang Tere. Menggenggam masa lalu. Bukan untuk diratapi atau disesali, namun untuk dikenang dan digenggam sebagai jalan Tuhan untuk mengenalkan hakekat lebih dalam tentang seorang diri.
.
Perbedaan karakter yang saya rasakan pada Bujang versi buku Pergi yaitu dia lebih bijaksana, lebih sistematis, masih tetap handal, dan penuh strategi. Tidak seperti dulu yang pernah dibodohi oleh saudara seperjuangannya. Namanya juga Bang Tere. Penulis papan atas yang penuh kejutan. Bang Tere menaburkan bumbu-bumbu tanda tanya di akhir perjalanan Bujang.
Sebutan sebagai Tauke Besar yang justru Bujang berikan kepada orang yang pernah mengkhianatinya. Kemudian, di akhir cerita, Bujang justru seru berdebat dengan saudara tirinya, Diego, tentang keberlanjutan shadow economy.
.
Dan tak pernah tertinggal sekali lagi. Masa lalu. Bang Tere mencantumkan itu berkali-kali di buku Pergi. Masa lalu yang menjadi titik terang perjalanan Bujang mencari pelabuhan kemana ia akan pergi nantinya.
.
Sangat ditunggu novel berikutnya Bang Tere. Saya bukan seorang pembaca yang rajin baca novel. Dan bukan tipe orang yang cepat habis kalau baca satu novel.
.
Dan saya ingin menebak buku selanjutnya itu berjudul "Kembali".
Wkwkwk... Saya ingin menebak saja. Pulang dan Pergi untuk Kembali. Ya, kembali kepada Yang Maha Kuasa. Ya, saya sebagai pembaca ingin sekali di epilog serial pulang ini mewujudkan Agam kembali menjadi Agamis seperti ibunya, Midah, yang mampu menanamkan kuat akar keagamaan Islamnya.
.
Sekian
.
*Maaf, ini bukanlah sebuah resensi. Maaf juga kalau ada yang menganggap ini spoiler tapi saya tidak menganggap juga ini spoiler karena spoiler saya sangat jauh dari kata mencakup seluruh petualangan di novel Pulang dan Pergi. Semoga rilis buku ketiganya segera ada dan memang benar-benar ada. Aamiin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar